Kamuflase dengan Makanan, 17 Kg Sabu Coba Diselundupkan dari Malaysia ke RI ~ MISS4D

Senin, 18 April 2016

Kamuflase dengan Makanan, 17 Kg Sabu Coba Diselundupkan dari Malaysia ke RI

Kamuflase dengan Makanan, 17 Kg Sabu Coba Diselundupkan dari Malaysia

MISS4D

Kamuflase dengan Makanan, 17 Kg Sabu Coba Diselundupkan dari Malaysia ke RI - miss4d.blogspot.com - Jakarta - Penyelundupan sabu 17 Kg diungkap polisi. Sabu itu diselundupkan dari Malaysia dengan kamuflase berupa makanan ringan.

Menurut Kapolda Kalbar Brigjen Arief Sulistyanto, Senin (18/4/2016), pengungkapan penyelundupan sabu itu dilakukan pada Minggu (17/4) pukul 18.30 WIB di depan Mapolsek Ledo. Saat itu Polsek Ledo dan Polres Bengkayang melaksanakan razia.

"Berhasil mengamankan sekitar 17 Kg sabu yang dikamuflasekan dengan 2 buah kardus di atasnya berisi makanan-makanan kecil," terang Arief.

Menurut dia, dua buah kardus tersebut dibawa dengan menggunakan kendaraan Pick Up Grand Max berwarna biru dengan pelat nomor KB 8025 PA.

"Mobil dan barang itu dibawa Murni bin Ismail (30), warga Penjajab, Sambas," jelas Arief.

Setelah diinterogasi, Murni mengaku sabu itu akan dikirim untuk Hendro (36) di Desa Pemangkat. Polisi kemudian meringkus Hendro.

Dalam razia ini diamankan 17 paket besar sabu yang dibungkus alumunium foil, alat hisap, dompet, 4 HP, ATM, modem, guntung, pisau, 1 pas lintas batas atas nama Murni, KTP dan SIM A atas nama Murni.

"Murni mengaku baru pertama kali membawa narkoba, ada yang menitipkan dia dari Sijum di Serikin Malaysia untuk diantarkan ke Hendro. Biasanya, Murnua membawa bantal, kain, baju, dan ikan asin untuk dijual di Malaysia," urai Arief.

Murni dan Hendro kini ditahan di Polres Bengkayang. Polisi terus mengembangkan kasus penyelundupan narkoba. Diduga penyelundupan ini bukan yang pertama.

"Fakta ini membuktikan bahwa jalur Sirikun Malaysia ke Jagoi Babang Indonesia , menjadi pintu masuk barang ilegal dari Malaysia. Polres Sambas dan Polda Kalbar selama ini terus menerus melakukan razia, karena di jalur masuk tersebut belum ada Pos Pengawasan. Saya sudah koordinasikan dengan Bupati Bengkayang untuk membangun pos terpadu yg bisa digunakan Polri dan instansi terkait dalam mencegah penyelundupan," tutup Arief.

berita terkini | berita terbaru | berita ter up-date | seputar indonesia